BELAJAR DI SAAT PANDEMI COVID-19

Sejak Covid-19 merebak sampai ke Indonesia, semua kegiatan-kegiatan di tengah masyarakat mulai di batasi termasuk kegiatan belajar mengajar (KBM) di semua jenjang pendidikan di tanah air, baik yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan maupun yang berada di bawah Kementerian Agama baik negeri maupun swasta, sebut saja Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Raudlatul Athfal (RA), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), bahkan semua jenjang Perguruan Tinggi baik di bawah naungan Kemendikbud maupun Kemenag semuanya menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka dan menggantinya dengan sistem Daring.

Hal ini dilakukan untuk memutus penyebaran Covid-19 yang sedang mewabah di tengah masyarakat, di samping itu juga untuk menjaga diri peserta didik atau mahasiswa tersebut dari penularan Covid-19 pada dirinya sendiri. Namun substansi kegiatan pembelajaran tetap dilaksanakan dengan sistem daring, baik yang berupa penugasan dari rumah maupun pembelajaran dengan menggunakan aplikasi zoom yang memungkinkan antara pendidik dan peserta didik dapat melihat langsung di antara aktif satu sama lain. Banyak perguruan tinggi yang memberlakukan sistem daring ini pada kegiatan-kegiatan semisal Ujian Skripsi, Tesis bahkan Ujian Promosi Doktor dilakukan menggunakan aplikasi semisal zoom yang mana antara mahasiswa yang di uji dapat melihat para tim penguji saat sidang dilaksanakan, sehingga pelaksanaan pembelajaran maupun kegiatan seperti ujian juga tetap bisa dilakukan dengan baik.

Mengingat era sekarang adalah era digital, maka segala sesuatu kebanyakan bisa di akses dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi digital. Hal ini dapat mempermudah akses  transformasi pengiriman dan pengambilan data dari dunia digital, termasuk para pengelola pendidikan sebut saja operator sekolah/madrasah yang menjadi ujung tombak terkait pengelolaan data sekolah/madrasah. Mereka dapat menginput data maupun mengoutput data sekolah yang dibutuhkan, tidak perlu setiap data harus di kirim melalui fisik ke kantor kementerian, namun bisa dikirim berupa file melalui digital.

Berkaitan dengan belajar di rumah, peserta didik dibekali dengan tugas-tugas yang tidak terlalu berat, namun sebisa mungkin tugas-tugas tersebut dapat dikerjakan dengan cukup mudah dan menyenangkan, sehingga peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran di rumah dengan antusias dan senang hati, namun jika tugas yang diberikan kepada peserta didik cukup memberatkan, maka sangat mungkin peserta didik tidak tertarik untuk melaksanakan proses belajar dirumah. Jadi, seorang pendidik juga harus menimbang dengan baik terkait materi ajar yang akan diberikan kepada peserta didiknya dirumah masing-masing, sehingga di saat musim pandemi Covid-19 ini, kegiatan pembelajaran agar semaksimal mungkin tetap berjalan sebagaimana mestinya, meskipun harus dilakukan di masing-masing rumah peserta didik.

Dengan mengharap rahmat dan pertolongan Allah Swt. tuhan semesta alam, semoga wabah Covid-19 yang sedang melanda di seluruh belahan dunia ini dapat berlalu, dan kegiatan kita dapat beraktivitas dengan normal. Amin ya Rabb.

Penulis,

AJMAIN, S.Pd.I., M.Pd.

Guru Pendidikan Agama Islam dan Guru Bahasa Arab